Roemah-Satwa

Roemah-Satwa

17.9.10

Bahaya Makan Daging Reptil Mengintai

Tren makan daging reptil seperti ular, kadal, buaya akhir-akhir ini kian marak. Daging reptil dipercaya memiliki banyak khasiat untuk kebugaran tubuh. Tapi sebaiknya hati-hati karena ada bahaya di balik makan daging reptil.

Dulu reptil adalah binatang yang sengaja dikembangbiakkan di penangkaran untuk diambil kulitnya. Tetapi sekarang beberapa restoran dan masyarakat justru juga menginginkan dagingnya.

Sebuah studi menunjukkan hewan reptil yang dikonsumsi dapat memiliki efek samping yang patut dipertanyakan disamping rasanya yang lezat.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Food Microbiology mengungkapkan konsumsi daging reptil bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Orang yang mengonsumsi daging reptil seperti buaya, kura-kura, kadal atau ular berisiko mengalami beberapa penyakit tertentu yaitu trichinosis penyakit yang disebabkan oleh cacing pita di hewan liar terutama babi membuat sakit perut dan diare. Kemudian pentastomiasis, gnathostomiasis dan sparganosis yang semuanya penyakit hewan yang menular ke manusia.

"Risiko mikrobiologis yang paling jelas kemungkinan berasal dari bakteri patogen terutama Salmonella, Shigella, E.coli, Yersinia enterolitica, Campylobacter, Clostridium dan Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan derajat keparahan berbeda-beda," ujar Simone Magnino, seorang peneliti untuk badan kesehatan dunia (WHO), seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (11/2/2010).

Para ahli mengatakan data mengenai risiko kesehatan pada masyarakat belum bisa diambil kesimpulan. Ini dikarenakan tidak adanya informasi perbandingan mengonsumsi daging reptil dengan prevalensi patogennya. Selain itu masih sedikitnya penelitian yang mempublikasikan hubungan antara konsumsi daging reptil dengan beberapa penyakit.

"Walaupun sebagian besar informasi yang dipublikasikan menggunakan binatang reptil peliharaan (pets), namun ada juga yang menggunakan spesies liar atau dibesarkan di penangkaran," ujar Magnino.

Untuk menghindari penyebaran penyakit akibat bakteri patogen, para ahli menyarankan masyarakat agar membekukan daging terlebih dahulu untuk menonaktifkan parasit yang ada. Selain itu pengolahan dan cara memasaknya juga harus tepat (jangan setengah matang) agar bakteri patogennya mati.

Tujuan dari evaluasi risiko ini adalah untuk membuat dasar ilmiah dalam penyusunan undang-undang yang dapat menjamin perlindungan konsumen. Beberapa negara telah menggunakan kura-kura, buaya, ular dan kadal sebagai pengganti sumber protein dalam urutan rantai makanannya.

( By; Roemah Satwa )

Ketika Reptil Dijadikan Hobi Peliharaan

Hobi memang tergantung dari kesenangan yang dimiliki seseorang. Tidak sedikit orang yang memiliki hobi yang tidak biasa. Misalnya saja seorang remaja yang memilih memelihara hewan reptil sebagai hobinya.

Seorang pemuda tanggung terlihat asyik mengelus-elus seekor iguana besar. Tidak terlihat rasa takut ketika hewan tersebut menggeliat di tangannya. Dia terus saja asyik mengajak hewan yang memiliki warna hijau itu untuk bermain.

Remaja tersebut bernama Muhammad Tantowi, atau yang biasa disapa Anto. Dan iguana yang diajaknya bermain itu, adalah satu dari sekian banyak koleksi hewan reptil yang dimilikinya saat ini. "Hobi saya ya, memelihara hewan reptil ini, Mas. Ada beberapa koleksi hewan reptil yang saya miliki sekarang," ujarnya saat ditemui kemarin (23/6).

Di rumahnya yang terletak di Desa Ngembalrejo, RT 7/IV, Kecamatan Bae, bisa dilihat aneka koleksi dari Anto. Di dalam rumah, tersimpan beberapa binatang melata yang tidak sembarang orang menyukainya. Misalnay saja iguana, kura-kura, bunglon, kadal, bahkan burung hantu, dipelihara Anto.

Remaja kelas XI sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) dan anak pertama dari pasangan Imron Rosidi dan Mukhtalifah ini, sejak kecil memang memiliki hobi yang berbeda dengan teman sebayanya. "Entah kenapa, sejak kecil saya menilai hewan-hewan reptil tersebut kelihatan unik dan tampak sangar. Makanya saya menyukainya," ungkapnya.

Saat ini, Anto memiliki beberapa hewan kesayangan. Tiga ekor kura-kura kecil dari jenis yang berbeda, iguana, dan bunglon. Ketiga kura-kura ini dipelihara Anto sejak SMP. "Ketiga macam kura-kura ini merupakan jenis berbeda. Dulu saya juga memelihara burung hantu dan kadal. Tapi burung hantunya mati setelah memakan kodok. Mungkin kodoknya beracun," tuturnya.

Anto menceritakan jika waktu kecil hanya menyukainya, waktu SMP hobi itu terus berkembang. Dia kemudian memelihara hewan-hewan tersebut, sampai suatu hari sang ayah pernah membuangnya. "Waktu itu saya memelihara ular. Tapi kemudian dibuang sama ayah karena katanya membahayakan," terangnya.

Setiap harinya secara rutin Anto memberi makan seluruh hewan-hewan kesayangannya ini. Biasanya dua kali dalam sehari, hewan itu diberi makan. Untuk ketiga kura-kura diberi makanan berbeda, karena semuanya berasal dari jenis yang berbeda. Ketiganya juga ditaruh di dalam kotak yang berisi air berbeda.

"Untuk jenis kura-kura kotak Asia, saya beri makan sayuran, kadang juga buah mentimun. Untuk jenis kura-kura lobi-lobi, yang merupakan jenis kura-kura yang ganas, makanannya adalah serangga dan ikan. Sementara kura-kura jenis biasa, makannya bangkai ikan," terangnya.

Anto mengatakan jika memburu hewan peliharaan ternyata juga tidak mudah. Misalnya saja untuk koleksi iguana yang dimilikinya. Dirinya mengaku pernah mencari hingga ke Magelang. Sayangnya, karena harganya yang terlalu mahal, dia akhirnya mencari di Pasar Wergu Kudus dan mendapatkan yang dia inginkan.

Merawat hewan peliharaan, rupanya menjadi alasan kenapa Anto senang dengan hobinya itu. Dan saat-saat menyenangkan adalah ketika memberi makan binatang tersebut. "Kalau lagi capek habis pulang sekolah, saya bisa lampiaskan dengan bermain bersama hewan-hewan peliharaan saya. Asyik sekali rasanya," katanya.

Hobi memelihara hewan reptil tersebut, rupanya juga menarik perhatian rekan-rekannya. Mereka tidak saja berkunjung untuk melihat koleksi yang ada, tetapi terkadang memberi hadiah. "Misalnya saja bunglon saya ini, yang diberikan teman saya. Rasanya senang sekali," imbuhnya.

Bagi para remaja, alangkah baiknya jika meniru hobi positif yang dilakukan Anto. Remaja memang perlu memiliki hobi yang sehat dan bisa dikembangkan bukan sekedar hobi. Jika memang laku dijual, tentunya akan menjadi nilai tersendiri. Selamat berhobi. (Sumber : Jawa Pos Online by Roemah Satwa )

Selamat Datang Pecinta Satwa

Anda tidak salah telah memilih dan mengunjungi website tempat untuk mendaptakan hewan kesayangan anda. Kami membantu anda para penghobi hewan kesayangan untuk mendapatkan barang sesuai dengan keinginan anda.

Kami siap membantu anda. Hubungi Customer Service kami : Roemah Satwa Mobile : 08562558467. Phone : 0274 6501850 . e-mail : rumahsatwa@gmail.com

Reptil, Hewan Peliharaan Kaum Urban

Memilih reptil sebagai hewan peliharaan sama sekali tak pernah terbayangkan oleh Krisna. Bentuknya yang tergolong mengerikan, malah sering membuatnya begidik ngeri. Namun sejak temannya memelihara ular, ketertarikannya pada reptil pun muncul. Karena merasa unik dan tidak biasa, Krisna pun tertarik untuk memelihara hewan-hewan jenis reptil yang sering dianggap berbahaya ini. Sebagai pemula, ia pun memulai hobi barunya dengan memelihara gecko (tokek hias).
"Saya punya bumble bee gecko. Baru setengah tahun memeliharanya," kata Krisna yang ditemui disela-sela kontes reptil di acara pameran hewan reptil dan ikan hias Indonesia Pets Plants Aquatic Expo 2009 , di WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Minggu ( 6/12 ).
Ketakutan yang sama tentu juga dialami oleh hampir seluruh peminat reptil di Indonesia. Hal ini diungkapkan Sentot, Ketua komunitas pecinta reptil Jakarta, JakHerps, yang juga menjadi panitia acara kontes reptil di WTC Mangga Dua tersebut.
Namun demikian, kata Sentot, seiring dengan meningkatnya pehobi reptil di Indonesia terutama di Jakarta, perlahan-lahan reptil pun semakin mewabah sebagai hewan peliharaan. "Reptil itu hewan yang unik dan kesannya mengerikan. Tapi justru disitu menariknya. Kalau sudah biasa, lama-lama bisa malah suka," jelasnya.
Sentot menuturkan, awalnya tren reptil sebagai peliharaan hanya berkembang di kalangan hobiis saja. Namun, hingga saat ini perkembangan peminat reptil meningkat pesat. Ini terlihat dengan bermunculannya berbagai klub pecinta reptil di berbagai daerah di Indonesia. "Trennya sekarang pehobi reptil itu berasal dari kalangan urban. Yaitu kalangan muda yang punya jiwa tantangan dan sibuk," kata dia.
Reptil, kata Sentot, tidak seperti hewan peliharaan lainnya yang membutuhkan perawatan-perawatan khusus. Pemeliharaan reptil, ujarnya, sangatlah mudah dan tidak repot. "Reptil itu sebenarnya kalem dan enggak rewel. Perawatannya mudah kok, asal kebutuhan pokoknya, yaitu makanan, dan kebersihannya dijaga," tuturnya.
Karena itu, ungkapnya, hewan reptil sangat cocok untuk kaum urban yang tidak punya banyak waktu untuk perawatan hewan. "Sekarang ini untuk hobiis reptil, yang lagi ngetrend itu leopard gecko dan ball phyton," tukasnya.
Dua jenis reptil itu, tambahnya, memiliki motif yang sangat unik sehingga diminati banyak kalangan pehobi. Dengan makin banyaknya peminat, tak pelak harga dua jenis reptil tersebut pun melonjak. Gecko misalnya, untuk anakan yang bermotif standar saja harganya mencapai Rp 150 ribu. Sementara yang jenis Leopard Gecko dengan motif atraktif bisa menembus Rp 12 juta.
"Untuk kalangan hobiis, harganya saya kira sepadan," tegasnya. Berbagai kontes pun marak diadakan untuk jenis hewan ini. Pada acara Indonesia Pets Plants Aquatic Expo ini, kontes Leopard Gecko dan Ball Phyton diselenggarakan dengan hadiah sebesar Rp 9 juta.
Tren dan potensi pasar yang dimiliki oleh reptil ini tentunya semakin menarik minat masyarakat untuk mulai mengadopsi reptil sebagai hewan peliharaan. Untuk kalangan pemula ini, Sentot pun tak lupa memberikan tips-tipsnya.
"Pertama cari dulu informasi tentang reptil sebagai hewan peliharaan. Cari jenis hewan yang paling mudah perawatannya dulu," kata dia. Untuk tahap awal, Sentot menyarankan bagi pemula untuk memelihara Gecko.
"Pemeliharaannya mudah saja. Yang perlu adalah kandang berupa kotak kaca ukuran 40X60 cm, dilengkapi dengan dahan-dahan kayu kecil," katanya.
Untuk makanannya, papar Sentot, cukup dengan memberikan anak-anak tikus yang masih merah. "Bisa didapat di toko-toko hewan umum," imbuhnya
Selanjutnya, untuk memperluas wawasan dan kenikmatan memelihara reptil, ia menyarankan agar para hobiis reptil pemula untuk bergabung dengan komunitas-komunitas pecinta reptil. "Disini kita bisa saling tukar informasi dan pengetahuan seputar reptil," tandasnya.
(Sumber : Kompas.com by Roemah-Satwa)

SEKILAS MENGENAL HEWAN REPTIL

Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:
• Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies
• Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies
• Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar 7.900 spesies
• Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies
mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah herpetologi.
( Sumber : Wikipedia Ind by Roemah Satwa )

Reptile adalah kelompok vertebrata menarik dengan salah satu sejarah terpanjang dari setiap makhluk hidup di Bumi. Pertama kali muncul lebih dari 300 juta tahun yang lalu, reptil diyakini telah turun dari amfibi dan selama evolusi mereka, telah menghasilkan banyak keturunan yang unik, yang paling terkenal adalah dinosaurus.

Hari ini, reptil menghuni setiap benua kecuali Antartika dan mencakup sekitar 8.700 jenis, terpecah menjadi:
* Crocodilia - buaya, gharials, dan buaya Caiman
* Sphenodontia - tuataras dari Selandia Baru
* Squamata - kadal, ular dan amphisbaenids ('kadal cacing')
* Testudines - kura-kura, katak dan penyu
Semua reptil berdarah dingin, dengan kulit ditutupi oleh sisik pengganti rambut atau bulu, dan sebagian besar bertelur walaupun ada spesies tertentu yang melahirkan. Reptil adalah salah satu makhluk yang paling dekat dengan mitos lebih, takhayul dan legenda daripada hewan lain. Berikut ini adalah 10 fakta nyata tentang reptil yang mungkin tidak Anda ketahui.

Jenis-jenis binatang reptile :

Kura-Kura
Kata 'Turtles sama artinya dengan 'slow' atau 'lazy'. mereka telah lama diejek dalam sastra dan cerita rakyat karena kelambatan mereka. Tetapi apakah Anda tahu bahwa reptil tercepat di dunia sebenarnya kura-kura? Ya, kura-kura mungkin lambat di darat tetapi di air, mereka efisien dan cepat. penyu belimbing Pasifik dapat berenang dengan kecepatan sampai dengan 35km/hr membuatnya sebagai reptil yang bergerak tercepat di dunia. Di darat, reptil tercepat adalah iguana ekor berduri-Kosta Rika, yang telah diketahui kecepatannya hingga 33km/hr.

Ular Derik
Ular derik secara luas dikenal mematikan, namun apakah Anda tahu bahwa mereka masih bisa menggigit setelah mereka mati? Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan California di San Francisco telah menunjukkan bahwa ular derik masih mampu menggigit hingga satu jam setelah telah dipenggal atau ditembak, dengan ilmuwan meyakini bahwa refleks yang mungkin dipicu oleh sensor inframerah masih aktif di ular.

Bunglon
Bunglon akan mengubah warna tubuh mereka tidak hanya untuk kamuflase dan untuk berbaur dengan latar belakang, tetapi juga sesuai dengan cahaya, suhu dan bahkan suasana hati-nya!

Katak Kayu
Bagi kebanyakan hewan, pembekuan berarti kematian tertentu, tapi untuk katak kayu Amerika Utara, pembekuan sebenarnya strategi untuk bertahan dalam musim dingin yang panjang. Saat suhu menurun, organ katak dikelilingi dengan air dingin, yang menyebabkan jantungnya berhenti berdetak, paru-paru berhenti bernapas dan ginjal berhenti bekerja. Katak memasuki keadaan 'mati suri' dan tinggal selama berbulan-bulan sampai musim semi datang.

Ular
Ular adalah salah satu makhluk paling ditakuti di muka bumi dan banyak orang percaya bahwa mereka bertanggung jawab atas kematian orang banyak. Namun pada kenyataannya, di Amerika Serikat, empat kali lebih banyak orang mati oleh lebah tawon daripada gigitan ular!

Bunglon
Satu hal lagi yang unik tentang bunglon - mereka adalah satu-satunya binatang yang dapat menggerakan dan memfokuskan mata mereka secara terpisah, mata mereka berputar ke arah yang berbeda dan memberi mereka kemampuan untuk melihat dalam dua arah yang berbeda dan fokus pada objek terpisah secara bersamaan.

Bunglon
Lanjut tentang bunglon, bunglon juga satu-satunya binatang yang dapat memanjangkan lidahnya sampai 3 kali lebih panjang dari tubuhnya untuk menangkap makanan. lidah ini terlempar keluar dari mulut dengan kecepatan sangat tinggi dan menjerat mangsanya menggunakan ujung lidahnya yang lengket.

Ular
Ular yang bertanggung jawab atas kematian manusia bukanlah raja kobra tetapi carpet viper yang hidup di wilayah dari Afrika Barat ke India. selain itu, meskipun Mamba hitam secara luas dianggap ular paling beracun , Cobra Asia membunuh lebih banyak orang, membuatnya menjadi ular yang lebih mematikan.

Katak Emas
Bertentangan dengan kepercayaan orang, ular bukan hewan yang paling berbisa di dunia, tetapi bisa milik katak panah emas beracun yang cukup untuk membunuh 20 manusia.

Buaya
Jika Anda melihat buaya menelan, itu tidak ada apa-apanya- pada kenyataannya, buaya sering menelan batu-batu besar yang tetap tinggal di perut mereka, membantu mereka untuk menggiling dan mencerna makanan mereka (seperti rempela burung) dan juga bertindak sebagai pemberat suatu untuk membantu mereka menyelam lebih dalam.
( By Roemah Satwa )

15.9.10

Roemah Satwa Collections





Burung Hantu


Celepuk : Burung Hantu Asli Indonesia

Selamat Datang Pecinta Satwa

Anda tidak salah telah memilih dan mengunjungi website tempat untuk mendaptakan hewan kesayangan anda. Kami membantu anda para penghobi hewan kesayangan untuk mendapatkan barang sesuai dengan keinginan anda.

Kami siap membantu anda. Hubungi Customer Service kami : Roemah Satwa Mobile : 08562558467. Phone : 0274 6501850 . e-mail : rumahsatwa@gmail.com