Roemah-Satwa

Roemah-Satwa

8.8.12

Elang Bido : Bisa Jinak Meski Punya Cakar dan Patuk yang Tajam











Elang Bido merupakan elang pemakan tikus dan ular di alam, ternyata bisa jinak apabila dipelihara dari sejak kecil. dengan perawatan kasih sayang dan ketelatenan, menjadikan hewan ini mengikuti aura pemeliharanya menjadi hewan yang jinak. Tingkat jinak-nya,kadang melebihi jinaknya hewan unggas yang kita miliki. Oleh karena itu, ada sebagian orang yang melatih burung tersebut dengan teknik-teknik tertentu sehingga dapat semakin jinak dan bisa dipanggil untuk hinggap di tangan atau tempat tertentu apabila sudah terbiasa.

Pengalaman kami, pernah punya koleksi elang bido kami tidak kalah jinaknya dengan ayam. kami memelihara sejak kecil, sehingga hewan tersebut sudah terbiasa dipegang dan "hidup" dengan suasana kasih sayang manusia.

Burung Elang Bido tersebut termasuk dilindungi, jadi tidak dapat dengan mudah djumpai dalam perdagangan di pasar hewan. namun demikian kadang masih juga ada yang nekat menjual burung yang termasuk hewan dilarang untuk diperjual belikan. Namun demikian apabila selama ini telah memmelihara hewan tersebut, tentunya  harus ada niatan untuk melestarikan, sukur-sukur berusaha untuk menangkarkan binatang tersebut.
Makanan yang paling bagus untuk hewan tersebut yaitu tikus, meski demikian  apabila diberi makan daging ( misal ayam ) kadang juga mau menyantap juga, khususnya  daging  yang masih baru dan ada unsur darah segarnya. Bagi yang tertarik untuk memelihara elang kami menghimbau untuk berpikir ulang, karena apabila  tertangkap  saat operasi dari BKSDA  akan mendapatkan sanksi, adapun sanksi yang paling ringan berupa penyitaan hewan. Sedangkan sangsi lain  tentu saja adalah hukuman kurungan.

Mengingat burung Elang tersebut dilindungi, maka kami tidak memperjual belikannya. Pelanggaran terhadap hal tersebut sangat beresiko karena denda yang diterapkan oleh Undang-Undang sangat berat, baik pidana kurungan maupun denda.

By. Roemah-Satwa- Yogyakarta

14.3.12

MUSANG PANDAN Si MESIN KOPI

Musang Pandan Coklat Agak kekuningan

Musang pandan merupakan jenis musang yang dapat dipergunakan sebagai "alat" p[enghasil Kopi Luwak. Musang pandan ada berbagai macam variasi warnanya, pada umumnya warnanya coklat kehitaman atau ada juga yang coklat kekuningan di mukanya. Musang ini sangat efektif untuk memproduksi kopi luwak karena hewan ini habitatnya sebagai pemakan buah-buahan. Berbeda dengan luwak yang ada di sawah yang kadang orang jawa menyebut "garangan", hewan musang jenis garangan banyak cenderung memakan daging / carnivora.

Selain musang atau luwak pandan, ada lagi jenis yang menurut pendapat orang paling bagus untuk membuat kopi luwak, yaitu Musang binturung. musang ini banyak ditemukan di darah hutan Sumatra. Jadi apabila akan mencari luwak binturung di Jawa, nampaknya sangat sulit. kelebihan m,usang binturung adalah postur tubuh yang sedikit lebih besar, sehingga diharapkan dapat melahap buah kopi secara maksimal.

Musang pandan sebenarnya juga tidak kalah besarnya dengan musang binturung, karena kadang ada juga jenis yang bisa besar sekali dengan bobot di atas 3 kg bahkan lebih. sehingga untuk mengkap hewan tersebut sangatlah sulit kalau hanya dilakukan oleh satu orang.

Gambar di bawah ini adalah jenis luwak pandan yang sudah kami tangkarkan atau pelihara dari usaha menangkap di hutan kopi atau perkebunan kopi.


Musang Pandan Coklat muka kehitaman